TA’YIN; PENENTUAN BAGIAN AHLI WARIS SEBELUM PEMBAGIAN WARISAN

Raja Ritonga* -  Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri Mandailing Natal, Indonesia

DOI : 10.35673/as-hki.v3i1.1348

Abstract

This study discusses the problem of the process of determining the share of heirs and the process of inheritance distribution in Islamic inheritance law. This research is a library research, with a qualitative approach. The results in this study are that the ta'yin (determination) of the share of each heir in Islam is obligated to use the provisions of the Qur'an and Hadith. Because the determination of inheritance with a family and customary system can open a gap for jealousy and conflict among heirs, because there is no standard guide in its application. So that the ta'yin process is carried out so that each heir knows what part he will receive. Furthermore, if all the members of heir agreed and have willing to do the sharing inheritance by kinship or tradition, then, this process is valid and do not conflict with Islamic’s law. As a conclusion, ta’yin heir members divisions have to do in every sharing inheritance. Whereas the process of sharing inheritance is given appropriate to the agreement reached by the heirs.

Keywords: Determining of Division; Heir Members; Sharing Inheritance; Ta’yin.

Abstrak

Penelitian ini membahas masalah proses penentuan bagian ahli waris dan proses pembagian warisan dalam hukum waris Islam. Penelitian ini merupakan library research, dengan pendekatan kualitatif. Hasil dalam penelitian ini yaitu bahwa ta’yin (penentuan) bagian masing-masing ahli waris dalam Islam wajib hukumnya menggunakan ketentuan al-Qur’an dan Hadis. Karena penentuan warisan dengan sistem kekeluargaan dan adat dapat membuka celah kecemburuan dan konflik sesama ahli waris, sebab tidak adanya panduan baku dalam penerapannya. Sehingga  proses ta’yin dilakukan agar setiap ahli waris mengatahui bagian yang akan diterimanya. Selanjutnya, apabila semua ahli waris bersepakat dan sama-sama ridha untuk melakukan pembagian secara kekeluargaan atau adat, maka proses ini adalah sah dan tidak menyalahi hukum Islam.

Kata Kunci: Penentuan Bagian; Ahli Waris; Pembagian Warisan; Ta’yin.

  1. DAFTAR PUSTAKA
  2. ’As’ad, Abu ’As’ad Mansur bin Hasan Yahya, Aina Haqqu Haulain Nisa Min Al Irst (Riyad: Maktabah Malik Fahd, 1995)
  3. Abi Nasr Muhammad bin Abdullah Imam, ‘I’Lam Nubala Bi Ahkam Miratsin Nisa (San’a: Mutakhossis, 2004)
  4. Abidin, Muhammad Zainal, ‘PERSEPSI WARIS MASYARAKAT TRANSMIGRASI DI KAMPUNG ARSO VII KABUPATEN KEEROM PROPINSI PAPUA PERSPEKTIF HUKUM WARIS ISLAM’, 2.2 (2020), 111–21
  5. Ar-Rozi, Syekh Imam Muhammad ibn Abu Bakar ibn Abdul Qodir, Mukhtarus Shohhah (Kairo: Dar El Hadith, 2003)
  6. Aziz, Faisal bin Abdul, Risalatani Fi Ilmi Al-Faraidh (Riyad: Daar Kunuz, 2006)
  7. Departemen Agama RI, Al-Qur’an dan Terjemahannya, Al- Qur’ân Al- Karîm Departemen (Bandung: Jumanatul Ali, 2005)
  8. Hasnita, Ira, and Asni Zubair, ‘TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP AMPIKALE DALAM SISTEM KEWARISAN MASYARAKAT BUGIS’, 1.2 (2019), 166–82
  9. Kalwadzani, Syekh Najmul Huda Al Khottob Mahfuzh bin Ahmad bin Hasan Al, ‘At-Tahdzib Fi ‘ilmi Al Faraidh Wal Washoya’ (Riyad: Maktabah Al Abikan, 1995)
  10. Qurtubi, Abu Abdullah Muhammad bin Ahmad Al Anshori Al, Jami’ Li Ahkamil Qur’an, V (Daar Alam Al Kutub)
  11. Ritonga, Raja, ‘Sistem Kewarisan Adat Masyarakat Muslim Suku Tengger Perspektif Hukum Islam’, El Ahli: Jurnal Hukum Keluarga Islam, 1.1 (2020), 1–19
  12. Wahyuni, Mihfa, and Asni Zubair, ‘TINJAUAN HUKUM ISLAM TERHADAP PENGGUNAAN HARTA PRA PEMBAGIAN WARISAN’, Al-Syakhshiyyah, 2.1 (2020), 21–39

Full Text:
Article Info
Submitted: 2021-04-21
Published: 2021-06-19
Section: Articles
Article Statistics: 2785 345