Dinamika penegakan syariat Islam di Sulawesi Selatan: Studi kasus di Kerajaan Bugis Tellumpoccoe

Rahmatunnair Rahmatunnair* -  , Indonesia

DOI : 10.30863/ekspose.v19i2.1147

The results of this study focused on studying the paradigm of Islamic sharia enforcement in the legal system in South Sulawesi, the genealogy of Islamic sharia enforcement in the Bugis Tellumpoccoe community, the relationship of Islamic sharia enforcement and its relevance to the social system of bugis tellumpoccoe community. Through qualitative research that approaches a comprehensive and analytical social phenomen, the study found that the paradigm of islamic sharia enforcement in the legal system in South Sulawesi shows that the Islamic shari'a has been present as one of the legal typologies with its normative theological and juridical framework known as Islamic law as it is in the Compilation of Islamic Law. Formalization of Islamic sharia in the form of local regulations or a kind of local government circular with sharia nuance is an effort to enforce Islamic sharia that needs to be appreciated.  Genealogy of Islamic sharia enforcement in BugisTellumpoccoe community shows that the enforcement of Islamic sharia does not rigidly interact with various local wisdom surrounding it. The relation of Islamic sharia enforcement and its relevance to the social structure of Bugis Tellumpoccoe society shows that Islamic shari'a has created a social structure of Bugis Tellumpoccoe society that is colored by normative values, both theological and normative, so that the social structure built in Bugis Tellumpoccoe society that has been governed only by local wisdom values has also been colored by Islamic sharia values.

Hasil penelitian ini fokus dalam mengkaji paradigma penegakan syariat Islam dalam sistem hukum di Sulawesi Selatan, genealogi penegakan syariat Islam pada masyarakat Bugis Tellumpoccoe, relasi penegakan syariat Islam dan relevansinya dengan sistem sosial masyarakat Bugis Tellumpoccoe. Melalui penelitian kualitatif yang mendekati suatu fenonemen sosial secara komprehensif dan analitik, penelitian menemukan bahwa paradigma penegakan syari’at Islam dalam sistem hukum di Sulawesi Selatan menunjukkan bahwa syariat Islam tersebut telah hadir sebagai salah satu tipologi hukum dengan kerangka teologis dan yuridis normatifnya yang dikenal dengan hukum Islam seperti apa yang ada pada Kompilasi Hukum Islam. Formalisasi syari’at Islam dalam bentuk peraturan daerah ataupun semacam edaran pemerintah daerah yang bernuansa syari’ah merupakan upaya penegakan syari’at Islam yang perlu diapresiasi.  Genealogi penegakan syariat Islam pada masyarakat BugisTellumpoccoe menunjukkan bahwa penegakan syari’at Islam tersebut tidak rigid berinteraksi dengan berbagai kearifan lokal yang melingkupinya. Relasi penegakan syariat Islam dan relevansinya dengan struktur sosial masyarakat Bugis Tellumpoccoe menunjukkan bahwa syariat Islam telah menciptakan suatu struktur sosial masyarakat Bugis Tellumpoccoe yang diwarnai dengan nilai-nilai normatif, baik teologis dan normatif, sehingga struktur sosial yang terbangun dalam masyarakat Bugis Tellumpoccoe yang selama ini hanya diatur oleh nilai-nilai kearifan lokal juga sudah diwarnai oleh nilai-nilai syariat Islam.

Keywords
Syariat Islam; Kerajaan Bugis; Tellumpoccoe
  1. Ad’han, Syamsurijal dan Zubair Umam, Perdaisasi Syari’at Islam di Bulukumba, Jurnal Tashwirul Afkar Edisi 20 Tahun 2006.
  2. Aziz, Abd., Memahami Formasi Politik Gerakan Penegakan Syariat Islam di Makassar, Jurnal al-Qalam Vol. 21 No. 2 Tahun 2015.
  3. Binder, Leonard, The Ideological Revolution Indonesia The Middle East, New York: Jwand Sons, Inc,1964.
  4. Coulson, N.J., “The Stateand The Individual,” ed.J. Steward Robinson, The Traditional Near East, Englewood Cliffs, New Jersey: Prentince Hall Inc, 1996.
  5. Haddise, Hukum Kewarisan Islam di Bone, Kajian tentang pelaksanaannya berhadapan dengan Hukum Kewarisan Adat, Laporan Penelitian Individual: Proyek Peningkatan Perguruan Tinggi Agama, STAIN Watampone, 2004.
  6. Kurzman, Charles (editor), Liberal Islam: A Source Book , Diterjemahkan oleh Bahrul Ulum, Wacana Islam Liberal Pemikiran Islam Kontemporer dan Isu-Isu Global, Jakarta: Paramadina, Yayasan Adikarya IKAPI dan The Ford Foundation, 2000.
  7. Nasution, Metode Research, Cet. III; Jakarta: Bumi Aksara. 2000.
  8. Qarib, Muhammad, Solusi Islam, Mencari Alternatif, Jawaban Terhadap Problem Kontemporer, Jakarta: Dian Rakyat, 2010.
  9. Ramulyo, Idris, Asas-Asas Hukum Islam, Sejarah Timbul dan Berkembangnya Kedudukan Hukum Islam dalam Sistem Hukum Nasional, Cet. II; Jakarta: Sinar Grafika, 1997.
  10. Sugiyono, Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D Cet.V; Bandung: Alfabeta, 2008.
  11. Sultan, Muslihin, Pergumulan Antara Budaya dan Agama, Dalam Fadli el-Asady (ed.), Bone dalam Perspektif: Membongkar Fakta Menuju Bone Beradat, Jakarta : Padamabo, 2005.
  12. Umar, Husein, Metode Penelitian Untuk Skripsi Dan Tesis Bisnis, Cet. II; Jakarta: Rajagrafindo Persada. 1999.
  13. Wahid, Abdurrahman, Pergulatan Negara, Agama dan Kebudayaan, Depok: Desantara, 2001.
  14. Wahid, Marzuki & Rumadi, Fiqh Mazhab Negara, Cet. I; Yogyakarta : LKiS, 2001.
  15. Wahid, Marzuki, Fiqh Mazhab Negara: Kritik Atas Politik Hukum di Indonesia, Cet. I; Yogyakarta: LKiS, 2000.
  16. Wahid, Marzuki, Narasi Ketatanegaraan al-Mawardi Ibn al-Farra, Cet. I; Cirebon: Jilli,1996.
  17. Wahid, Marzuki, Syari’at Islam, Negara, dan Ancaman Pluralitas, Jurnal Tashwirul Afkar Edisi 20 Tahun 2006.
  18. Ya’qub, Hamzah, Pengantar Ilmu Syariah (Hukum Islam), Bandung: Diponegoro, 1995.

Full Text:
Article Info
Submitted: 2020-12-29
Published: 2020-12-29
Section: Articles
Article Statistics: 431 768