Kekerasan dalam rumah tangga perspektif hukum Islam

Samsidar Samsidar* -  , Indonesia

DOI : 10.30863/an.v13i2.3991

This article about hardness in perpective household Islam of taw, that in life house hold hardness case domesticity often happened and its perpetrator by husband to child and wife, cause the happening of effect of culture of patriarkhi [lineage], woman labelisasi or wife, condition of weak physical, religion interpretation which disagree with is universal of religion, or caused by the condition of husband of tempremental, ill bounce, alcoholic drunkard. Because of therefore problem how meaning hardness of household which is arranged in Code/Law of No. 23 at 2004 and also how far values of normatif punish Islam believed as universal base can give contribution in social reality that happened in the middle of life of society related to hardness in household ( KDRT) namely every deed to someone especially woman, causing incidence of gried of miseriedor distress physically, sexual, psychological and or is neglecled of household is including threat. Law of woke up pursuant to understanding of human being nash of Al-Qur’an and also hadits arranging human life going into efect is universal, hadrdness in household in harmony with punish of Islam, discrimination and hardnes specially in household scope, hardness in household represent action jarīmah diyat and law of Islam is not tolerated hardness becauas do not agree the mentioned. Beside impinging syariat act hardness household have also Law No. 23 at 2004 about abolition of hardness in houselhold. Law of Islam very is protecting of child and wife to action of husband (Sentence Q.S.An-Nisa 34, Sentence Al-Mujaadilah 1-6, Sentence Al- Baqarah 187, Sentence Al-Baqarah 233) Ideally Islam always attend in big idea for human.

Tulisan ini tentang Kekerasan dalam Rumah Tangga perspektif Hukum Islam, bahwa dalam kehidupan rumah tangga kasus kekerasan sering terjadi dan pelakunya oleh suami kepada istri dan anak, penyebab terjadinya akibat budaya patriarkhi, labelisasi perempuan atau istri, kondisi fisik yang lemah, interpretasi agama yang tidak sesuai dengan universal agama, ataupun disebabkan karena kondisi suami tempremental, sakit mental, pecandu alkohol, frustasi, Oleh karena itu sentral problem bagaimana makna kekerasan rumah tangga yang diatur dalam Undang-undang No. 23 Tahun 2004 serta sejauh mana nilai-nilai normatif hukum Islam yang diyakini sebagai landasan universal mampu memberikan kontribusi dalam realitas sosial yang terjadi di tengah kehidupan masyarakat terkait dengan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Menjawab permasalahan tersebut dengan metode analisis deskriptif, dengan pendekatan yuridis dan pendekatan teologis normatif digunakan. Hasil penelitian menunjukkan produk yang dibentuk pemerintah sebagai payung hukum Undang-undang Nomor 23 tahun 2004 tentang penghapusan Kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yakni setiap perbuatan terhadap seseorang terutama perempuan, yang berakibat timbulnya kesengsaran atau penderitaan secara fisik, seksual, psikologis, dan atau penelantaran rumah tangga termasuk ancaman untuk melakukan perbuatan, pemaksaan, atau perampasan kemerdekaan secara melawan hukum dalam lingkup rumah tangga. Hukum sebagai aturan yang dibangun berdasarkan pemahaman manusia atas nash Al-Qur’an maupun Hadits yang mengatur kehidupan manusia yang berlaku universal. kekerasan dalam rumah tangga selaras dengan hukum Islam, anti kekerasan dan diskriminasi sesama manusia khususnya dalam lingkup rumah tangga, kekerasan dalam rumah tangga merupakan suatu tindakan jarīmah diyat dan hukum Islam tidak mentolerir kekerasan karena Islam tidak membenarkan hal tersebut. Selain melanggar syariat tindak kekerasan dalam rumah tangga juga telah melanggar undang- undang No. 23 tahun 2004 tentang penghapusan kekerasan dalam rumah tangga, Hukum Islam sangat melindungi istri dan anak dari tindakan kekerasan suami (Q.S.An-Nisa ayat 34, Al-Mujaadilah ayat 1-6, Al- Baqarah ayat 187, Al-Baqarah ayat 233) Idealnya Islam selalu hadir dalam gagasan besar untuk kemanusiaan.

Keywords
KDRT; Hukum Islam; Rumah Tangga
  1. Abu Yasid (ed.), Fiqh Realitas Respon Ma’had Aly Terhadap Wacana Hukum Islam Kontemporer Cet. I; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2005.
  2. Ahmad bin Hanbal, Musnad Ahmad bin Hanbal, Juz II Bayrut: Dar al-Fikr, t.th.
  3. Ahmad al-Jurjawi Syekh ali, Hikmatut Tasyri’ wa Falsafatuhu,Kairo, Jami’ah al- azhar, tt. Jilid II.
  4. A.Syukur Fatahillah, Mediasi Perkara KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga) Teori Dan Praktek Di Pengadilan Indonesia (CV. Mandar Maju 2011).
  5. as-Shadieqi Hasbi, Falsafah Hukum Islam, Jakarta: Bulan Bintang, 1995.
  6. Bernard Raho, Teori Sosiologi Modern (Jakarta : Prestasi Pustaka 2007).
  7. Departemen Agama RI Al-Qur’an dan Terjemahnya, Ed. I; Semarang: Yayasan Penyelenggara Penterjemah/Tafsir Al-Quran 2002.
  8. Fathul Djana, dkk. Kekerasa Terhadap Istri, Yogyakarta: PT. Lkis Pelangi Aksara Yogyakarta 2007. Grafika Redaksi Sinar, Undang-Undang Pokok Perkawinan:, Jakarta : Sinar Grafika 2007. Hawari Dadang, KDRT Domestic Violence (Jakarta: Fakultas Kedokteran Indonesia 2015).
  9. Hakiem M. Luqman, Ed, Deklarasi Islam Tentang HAM, Surabaya: Risalah Gusti, 1993. http://id.m.wikipedia.org./wiki/kekerasan_dalam_rumah_tangga Diakses pada 14 Januari 20017. http://kbbi.kemendikbud.go./entri/kekerasan Diakses pada tanggal 12 September 2019.
  10. Husin, Said Agil Munawar, Hukum Islam dan Pluralitas Sosial, Cet. I,Jakarta: Penamadani; 2004.
  11. Ibnu Mājah, Sunan Ibn Mājah, Juz I Bayrut: Dar al-Fikr, t.th.
  12. Mardani, Hukum Islam Kumpulan Peraturan Tentang Hukum Islam di Indonesia Cet. 1: Jakarta: Kencana, 2013.
  13. Nata Abuddin, Metodologi Studi Islam (Cet. VIII; Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2011).
  14. Pasal 5, Undang-Undang No. 23 tahun 2004 tentang Penghapusan Kekerasan Rumah Tangga, Cet. 1 Citra Media Wacana, 2008.
  15. Pasal 89 Kitab Undang- Undang Hukum Pidana.
  16. Pratiwi Fitria, Kitab Undang- Undang Hukum Pidana Dan Kitab Undang-Undang Hukum Acara Pidana (Jakarta : Visi Media 2004).
  17. Sugiono Dendy, Kamus Besar Bahasa Indonesia ( Jakarta: PT. Gramedia Pustaka 2008).
  18. Sodik. Abror, Fikih Keluarga Muslim:, Cet. 1 Yogyakarta: Aswaja Pressindo, 2015.
  19. Soeros, Moerti Hadiati, Kekerasan Dalam Rumah Tangga Dalam Perspektif Yuridis-Viktimologis, Jakarta: Sinar Grafika, 2011.
  20. Undang-Undang No. 23 Tahun 2004 Tentang Penghapusan Kekerasan dalam Rumah Tangga ( Bandung : Citra Aditiya Bakti 2004).

Full Text:
Article Info
Submitted: 2023-02-05
Published: 2023-02-05
Section: Gender
Article Statistics: 2403 630