Implikasi Postfeminisme Terhadap Degradasi Moral Bangsa

Authors

  • H. Abd. Muis Said Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar

DOI:

https://doi.org/10.30863/an.v11i1.306

Abstract

Post-feminist discourse whose features are almost the same as postmodernist theory make life style also influenced. Consumerism, hedonism, as well as various doctrines of feminism that are not in line with the concept of religion, will result in the dilapidation of one's behavior. What's worse is when women are always isolated from their functions and roles. Therefore, women must come out of a humble stigma that has already been constructed in the community and motivates from and their people so that they do not participate in the paradigm of thinking of postfeminism which leads to dichotomy.

References

Al-Qami, Muhammad, 1994. Asrar al Mar’ah al-Thibbiyah wa al-Nafsiyah . Cet.II; Kairo: Dar al-Syuruq

Aqib, Zainal. 2012. Pendidikan Karakter di Sekolah Membangun Karakter dan Kepribadian Anak. Bandung: Yrama Widya.

Jahroh, Windi Siti Nana Sutarna. 2016. Pendidikan Karakter Sebagai Upaya Mengatasi Degradasi Moral. Prosiding Seminar Nasional Inovasi Pendidikan Inovasi Pembelajaran Berbasis Karakter dalam Menghadapi Masyarakat Ekonomi ASEAN.

Jencks, Charles. 1977. The Language of Post-modern Architecture, Academy Press: London.

Kasim, Amrah Muhammad. 2009. Wanita dalam Konteks Tekstual dan Sosial SUatu Pendekatan Linguistik atas Gender. Jurnal Piramida: Media Studi Islam dan Timur Tengah. Vol.5 No.2.

Lyotard, Jean Francois. 1989. The Postmodern Condition: A report on a Knowledge. Manchester University Press.

Majid, Abdul., dan Dian Andayani. 2013. Pendidikan Karakter Perspektif Islam. Bandung: Remaja Rosdakarya

Muchlas, Samani,., dan Hariyanto. 2012. Konsep dan Model Pendidikan Karakter. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Murdaningsih, Dwi. 2016. Berita Dunia Islam Nusantara. https://khazanah.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-nusantara/16/07/22/oapg0j368-lima-faktor-penyebab-degradasi-moral-bangsa. Diakses pada tanggal 05 Januari 2019

Muta’al al-Jabari , Abdul. 1993. Al Mar’ah fi Tashawwur al- Islam .Cet.I; Kairo: Maktabah Wahdah.

Nurla, Aunillah, I. 2011. Panduan Menerapkan Pendidikan Karakter di Sekolah. Jogjakarta: Laksana.

Piliang, Yasraf Air. 2003. Hipersemiotika: Tafsir Cultura Studiesatas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Prabasmoro, Aquarini Priyatna . 2006. Kajian Budaya Feminis: Tubuh, Sastra dan Budaya Pop. Yogyakarta: Jalasutra.

Purwadianto, Agus et.al . 2004. Jalan Paradoks: Visi Baru Fritjof Capra tentang Kearifanu dan Kehidupan Modern. Bandung: Mizan Media Utama

Rif’ah, Ulwiyatur. Feminisme dan Post Feminisme. 2014. http://karsasoeper.blogspot.com/2014/03/feminisme-dan-post-feminisme.html. Diakses pada tanggal 04 Januari 2019

Shihab, M. Quraish, 2000. Wawasan Al-Qur’an; Tafsir Maudhu’I atas Pelbagai Persoalan Umat, Cet. XI; Bandung: Mizan.

Sulistyani, Hapsari Dwiningtyas. 2011. Korban dan kuasa†di dalam kajian kekerasan terhadap perempuan, ejournal. Undip,ac.id. vol. 32

Thomas, Lickona,. 2014. Pendidikan Karakter Dalam Pengelolaan Kelas Sekolah. Bantul: Kreasi Wacana

Downloads

Published

2019-07-12

Issue

Section

Gender